Jumat, 18 Desember 2009

Roket Plasma


Rasa ingin tahu manusia yang tiada hentinya dan sifat petualangannya yang tak mengendurkan semangat untuk mencoba mencapai planet lain yang jauh. Barangkali hanya roket pendorong nuklir yang dapat memberi jawaban. Mendarat di planet yang jauh sesudah perjalanan melalui ruang hampa yang memerlukan sedikit bahan bakar tidaklah sesulit ketika ingin kembali ke Bumi, tapi mungkin penjelajah ruang angkasa yang paling berani di dunia tetap ingin mencobanya. Massa bahan bakar kimia yang dibawa oleh roket mungkin tidak akan diizinkan untuk dibawa karena bahannya (biasanya zat cair yang diuapkan) harus disemprotkan dari mulut pipa denga suhu dan kecepatan tinggi. Pada tahun 1969 para ilmuwan Rusia telah mengembangkan mesin plasma (gas ion) dengan menggunakan Nitrogen. Pihak Amerika mencoba dengan menggunakan roket plasma dimana Cesium diionkan dengan penguapan dan meningkatkan kecepatan sampai 200.000 mil perjam sebelum meninggalkan mulut pipa. Cara lain yaitu sebuah reaktor nuklir yang dibawapesawat digunakan untuk menimbulkan arus medan listrik dimana ion-ion diteingkatkan kecepatannya. Sebuah massa gas Xenon yang ditembak dengan elektron juga dapat meningkatkan kecepatan ion-ionnya.

Defense Satellites


Satelit untuk pertahanan yang ditempatkan pada ketinggian 25.000 mil yang digerakkan dengan energi matahari dan dipersenjatai oleh meriam laser, kamera resolusi tinggi, dan juga digunakan untuk menuntun senjata rudal yang ditembakkan agar tepat mengenai sasarannya.

Intelsat IV


Satelit sinkron yang paling mutakhir, Intelsat IV yang pada tahun 1971 ditempatkan di ketinggian 22.300 mil, memancarkan kembali gelombang UHF dari stasiun Bumi selama 24 jam sehari. Ia dapat melayani 6000 hubungan telepon. Kini satelit komunikasi melayani hampir 100 negara di dunia. Di atas gurun Afrika, di hutan Brazilia, di pinggiran Moskow, di datarn tinggi Skotlandia dan diatas padang salju Alaska. Menjelang tahun 1980 terdapat lebih dari 200 buah barabg besi mengorbit dan mengapung jauh diatas awan. Revolusi komunikasi internasional yang terpenting sejak penemuan telegram dapat memberi akibat yang lebih jauh jangkauannya terhadap kemanusiaan dari pada penjelajahan ruang angkasa.

Kamis, 10 Desember 2009

Early Bird


Early Bird mengawali jaman satelit "sinkron", kelihatannya diam diatas titik tertentu di Bumi tapi sebenarnya tetap berjalan dengan rotasi Bumi pada ketinggian 22.300 mil. Satelit sinkron meancarkan kembali gelombang ultra yang dikirim dari stasiun Bumi selama 24 jam sehari.

Telstar


Satelit komunikasi pertama Telstar, mulai bekerja dengan menyiarkan kembali acara televisi dari Amerika ke Eropa dan sebaliknya pada tahun 1962, mengorbit Bumi pada ketinggian 600-3500 mil dengan kecepatan 11.000-18.000 mil perjam. Setelah itu banyak satelit ditempatkan di orbit sebelah utara dan sebelah selatan, satelit tersebut merupakan jenis satelit yang "muncul dan terpasang" sehingga tertangkap oleh stasiun Bumi hanya untuk beberapa jam sehari.

Space Shuttle


Penerbangan ruang agkasa dengan instrumen terus meluas. Bulan telah didarati Apollo 11. Mars dan Venus diselidiki. Teleskop otomatis diletakkan di orbit luar atmosfir. Pekerjaan untuk memasang stasiun angkasa luar dilanjutkan di dalam orbit, dihuni para ilmuwan yang terus berkontak dengan Bumi dengan space shuttle. Rudal nuklir juga mengorbit di luar angkasa dengan tujuan mengancam musuh yang berpotensi. Juga satelit mata-mata, satelit militer yang bersenjatakan meriam laser yang siap menembak dengan akurasi yang tinggi.

Yuri Gagarin



Pada tanggal 12 April 1961 pesawat ruang angkasa Rusia yang beratnya 41/2 ton diluncurkan dengan roket membawa orang pertama, Yuri Alekseyevich Gagarin kedalam orbit, mengelilingi Bumi dalam waktu 89 menit dengan kecepatan 10.000 mil perjam dan kembali ke Bumi dengan selamat.